Ayah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Ibu dan Difka

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Keluarga Sakinah,Mawadah,Warohmah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Difka Audia Hasna

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Curug Simaja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 Januari 2013

KETIKA KUASA ALLAH SWT MEMBELAI KITA

Bismillahir-Rah maanir-Rahim ...

Namanya Laila Al-Hilwah, Seorang wanita Maroko yang ditimpa penyakit kanker ganas, dia ingin membagi kisah spiritualnya kepada kita. Sejak 9 tahun yang lalu, aku terkena sebuah penyakit yang sangat berbahaya "Penyakit kanker".

Semua orang mengetahui bahwa nama ini sungguh sangat menakutkan. Di sana, di Maroko, kami menyebut penyakit ini sebagai “penyakit yang keji”. Penyakit itu mengenai payudara kananku.
Namun saat itu imanku kepada Allah begitu lemahnya. Aku lalai dari Allah Ta’ala. Dahulu aku mengira bahwa keindahan seorang wanita akan terus bertahan sepanjang hidupnya, dan bahwa masa muda dan kesehatannya juga demikian. Aku tidak pernah menyangka sama sekali bahwa aku akan ditimpa penyakit berbahaya seperti kanker.
Maka ketika penyakit ini menimpaku, ia sungguh membuatku sangat terguncang. Aku berpikir untuk lari. Tapi ke mana? Penyakitku akan selalu bersamaku di manapun aku berada. Aku berpikir akan bunuh diri namun aku sangat mencintai suami dan anak-anakku. Aku tidak pernah berpikir bahwa Allah akan menyiksaku jika aku melakukan bunuh diri.Karena aku memang lalai dari Allah, seperti yang telah kujelaskan.
Rupanya Allah ingin memberiku petunjuk melalui sakit ini lalu kemudian memberikan hidayah kepada banyak orang melaluiku. Ketika aku terkena penyakit ini, aku segera berangkat menuju Belgia. Aku mengunjungi sejumlah dokter di sana, dan mereka semua mengatakan kepada suamiku bahwa payudaraku harus dihilangkan.
Setelah itu, aku harus menggunakan obat-obat keras (kemoterapi) yang dapat merontokkan rambut dan semua bulu yang ada padaku. Begitu pula dengan gigi dan kuku tanganku. aku menolak mentah-mentah tawaran tersebut, seraya berkata: “Aku lebih memilih mati utuh dengan kedua payudara dan rambutku serta semua yang diciptakan Allah untukku, tanpa ada yang dikurangi!” Aku meminta kepada para dokter untuk menuliskan resep terapi yang ringan saja untukku. Dan mereka melakukannya. Aku pun pulang kembali ke Maroko.
Aku mulai mengkonsumsi obat yang diberikan, dan ternyata tidak berdampak apapun terhadapku. Aku sungguh gembira dengan hal itu, dan aku katakan kepada diriku: “Boleh jadi para dokter itu telah salah mendiagnosaku.
Mungkin saja sebenarnya aku sama sekali tidak terkena penyakit kanker.” Namun kurang lebih 6 bulan kemudian, aku mulai merasa berat badanku semakin berkurang. Warna kulitku banyak berubah dan aku merasakan sakit yang selalu menyertaiku. Maka dokterku di Maroko pun menyarankanku untuk pergi ke Belgia. Aku pun berangkat ke sana.
Dan di sana, terjadilah musibah itu
Para dokter menyampaikan kepada suamiku bahwa penyakitku telah menjalar ke mana-mana dan telah mengenai kedua paru-paru. Dan bahwa dalam kondisi seperti itu mereka tidak bisa mengobatinya lagi. Mereka juga mengatakan kepada suamiku: “Sebaiknya engkau membawa istrimu pulang ke kampung halamannya, agar ia dapat meninggal dengan tenang di sana” Suamiku sangat terkejut dengan apa yang ia dengarkan. Alih-alih pulang ke Maroko, kami justru merencanakan untuk pergi ke Perancis di mana kami berpikir bahwa kami akan mendapatkan pengobatan di sana. Namun ternyata kami belum berhasil menemukan satu jalan pun ke sana.
Akhirnya kami pun berusaha menghubungi seseorang di sana agar aku dapat masuk rumah sakit; untuk mengamputasi kedua payudaraku dan menjalani pengobatan yang ketat. Namun suamiku tiba-tiba saja teringat satu hal yang selama ini kami lupakan, kami lalaikan di sepanjang hayat kami. Allah telah memberinya ilham agar kami berziarah ke Baitullah al-Haram, supaya kami dapat berdiri di hadapanNya Azza wa Jalla dan memohon agar menyingkapkan beban musibah yang menimpa kami ini.
Dan itulah yang kami lakukan.
Kami keluar meninggalkan Belgia sambil bertahlil dan bertakbir. Aku sungguh-sungguh bergembira karena untuk pertama kalinya aku akan memasuki Baitullah al-Haram dan menyaksikan langsung Ka’bah yang mulia. Aku membeli sebuah mushaf di Kota Paris, lalu kami pun berangkat menuju Mekkah aI-Mukarramah. Kami pun akhirnya tiba di Baitullah al-Haram.
Ketika kami masuk dan menyaksikan langsung Ka’bah, aku menangis tcrsedu-sedu. Aku menyesali betapa banyaknya kewajiban, shalat, kekhusyu’an dan ketundukan pada Allah yang terluput dariku. Di depan Ka’bah aku menangis, meratap, lalu menengadahkan doa dengan penuh pengaharapan: “ Ya Allah….Ya Tuhanku, telah begitu lama aku melupakanMU ya Allah…., ini aku datang dengan membawa sepenuh dosa-dosaku, tak ada yang mampu mengampuni segala kelalaianku padaMU kecuali Engkau.
Ya Allah…semua dokter tidak mampu lagi mengobatiku, harapanku satu-satu hanyalah Engkau, dariMu-lah semua penyakit dan dariMu pula segala macam obat.
Semua pintu telah tertutup di hadapanku, dan kini aku tidak lagi punya sipapun selain pintuMu. Maka janganlah Engkau menutup pintu itu untukku.” Seperti yang aku ceritakan, dahulu adalah aku orang yang lalai dari Allah dan telah jauh meninggalkan Agama. di kota Makkah, aku berkeliling menemui para Ulama dan syeikh yang ada untuk menanyakan dan meminta nasehat tentang buku-buku dan doa-doa yang mudah dan sederhana agar aku dapat rnengambil manfaatnya.

Mereka pun menasehatiku untuk banyak-banyak membaca Kitabullah Al-Qur’an dan rutin meminum air Zam-zam hingga terasa kenyang. 
Mereka juga menasehatiku untuk banyak berdzikir kepada Allah dan bershalawat untuk Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam. 

Aku merasakan ketenangan jiwa dan kelapangan dada di Rumah Allah itu. Aku meminta kepada suamiku untuk mengizinkanku tetap tinggal di Masjidil Haram dan tidak kembali dulu ke hotel. Dan ia mengizinkanku. Di Masjidil Haram, aku duduk bersampingan dengan beberapa akhawat dari Mesir dan Turki. Mereka melihatku begitu banyak menangis.
Mereka pun bertanya mengapa aku menangis, maka aku pun menjawab: “Aku menangis karena aku akhirnya tiba di Baitullah. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan mencintainya seperti ini. Dan yang kedua adalah karena aku terkena penyakit kanker.”
Mereka pun mendampingiku dan tidak meninggalkanku.
Aku mengatakan kepada mereka bahwa aku akan beri’tikaf (berdiam) di Baitullah ini. Maka mereka pun meminta izin kepada suami-suami mereka untuk ikut tinggal bersamaku di sana. Dalam i’tikaf itu, kami sama sekali tidak pernah tidur. Makan pun tidak terlalu banyak. Tapi kami banyak sekali meminum air Zam-zam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri mengatakan: Air Zam-zam itu bergantung pada ( harapan) ketika ìá diminum. Jika engkau meminumnya untuk kesembuhanmu, maka Allah akan menyembuhkanmu. Jika engkau meminumnya agar engkau tidak haus, maka Allah akan menghilangkan rasa haus itu. Jika engkau meminumnya untuk memohon perlindunganNya , maka ia akan melindungimu. Dan Allah pun menghapuskan rasa lapar kami. Kami melakukan thawaf tanpa henti; di mana setiap kami selesai mengerjakan shalat dua rakaat, kami kembali melakukan thawaf. Kami juga banyak meminum air Zam-zam dan banyak membaca al-Qur’an.
Demikianlah yang kami lakukan siang dan malam. Kami hanya tidur sedikit. Saat aku tiba di Baitullah, tubuhku kurus sekali. Separuh bagian atas tubuhku telah mengalami begitu banyak rasa sakit dan lebam; satu hal yang memastikan bahwa kanker itu telah menyerang ke seluruh bagian tubuhku sebelah atas. Sahabat-sahabat ku tadi menyarankanku untuk membasuh separuh bagian tubuhku itu dengan air Zam-zam. Tapi aku takut sekali menyentuh bagian yang sakit dan bengkak itu.
Pada hari kelima, sahabat-sahabat ku itu kemudian terus mendesakku untuk mengusap tubuhku dengan sedikit air Zam-zam.
Pada mulanya aku menolak.
    Namun aku merasakan ada sebuah kekuatan yang mendorongku untuk mengambil sedikit air Zam-zam dan mengusapkannya ke tubuhku. Aku takut sekali pada mulanya.
    Kemudian aku merasakan dorongan itu lagi untuk kedua kalinya. Aku ragu.
    Namun untuk kali ketiga, tanpa aku sadari, tanganku mengambil air itu lalu mengusapnya ke tubuh dan kedua payudaraku yang telah dipenuhi dengan darah dan nanah. Dan terjadilah apa yang tidak pernah terduga sama sekali. Semua pembengkakan itu hilang dan aku tak menemukan apapun di tubuhku. Tidak ada lagi rasa sakit, darah ataupun nanah. Aku benar-benar terkejut pada mulanya. Aku memasukkan tanganku ke dalam pakaianku untuk mencari apa yang selama ini ada di tubuhku, dan aku tidak menemukan benjolan-benjol an itu lagi.
 
Aku bergetar. 

Tapi aku ingat bahwasanya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.

Maka aku pun meminta kepada salah seorang sahabatku untuk mengusap tubuhku dan mencari benjolan-benjolan itu, lalu tiba-tiba tanpa sadar ia berteriak: Allahu akbar, Allahu akbar. Aku pun segera mengabarkan suamiku dan masuk ke hotel. Ketika aku berdiri di hadapannya, aku merobek semua pakaianku dan mengatakan: Lihatlah rahmat Allah!” Aku pun segera menceritakannya apa yang telah terjadi. Namun ia tidak segera mempercayainya. Ia mulai menangis dan berteriak: “Apakah engkau tidak tahu bahwa para dokter telah memvonismu akan mati tiga minggu lagi?” “Sesungguhnya ajal itu di tangan Allah Ta’ala, dan tidak ada yang mengetahui hal yang gaib selain Allah.” Kami pun tinggal di Baitullah selama seminggu penuh.

Aku sungguh bersyukur dan memuji Allah atas berbagai nikmatNya yang tak terhingga. Kami kemudian mengunjungi Masjid Nabawi di Kota Madinah, lalu kami kembali ke Belgia.
Di sana para dokter sangat terkejut dengan apa yang aku alami. Mereka benar-benar takjub dan nyaris gila dibuatnya. Merëka terus menanyaiku: “Apakah Anda benar ibu Laila Al-Hilwah yang terkena kanker ganas itu?” Maka aku menjawabnya dengan bangga: “Betul sekali, dan ini suami yang mengantarku. Dan aku telah kembali kepada Tuhanku. Aku tidak pernah takut kepada apapun selain kepada Allah Ta’ala. Semua ketetapan adalah ketetapannya dan semua urusan adalah urusanNya.”
Mereka pun mengatakan: “Kondisi Anda adalah kondisi yang sangat aneh. Semua benjolan telah hilang sama sekali. Kita harus melakukan pemeriksaan ulang kembali.”
Mereka pun kembali melakukan pemeriksaan ulang untuk kedua kalinya. Tapi mereka tetap tidak menemukan apapun. Sebelumnya aku sangat kesulitan untuk bernafas disebabkan oleh benjolan-benjol an itu.
Namun ketika aku tiba di Baitullah dan memohon kesembuhan dari Allah, semuanya itu kemudian hilang. Setelah hari itu, aku terus menyelami sejarah kehidupan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para Sahabatnya.
 Dan aku semakin sering menangis.
Aku menangis penuh penyesalan atas semua yang telah berlalu. Atas semua hari yang aku habiskan jauh dari Allah Azza wa Jalla. Aku berdoa semoga Allah berkenan menerimaku, menerima taubatku, taubat suamiku dan seluruh kaum muslimin.  
 
Sahabat, jangan pernah berputus asa terhadap kasih sayang Allah SWT, seburuk apapun kondisi kita saat ini, ketahuilah bahwa Allah selalu rindu kita kembali kepadaNYA dengan tunduk dan patuh atas segala AturanNYA.

SURAT CINTA UNTUK RASULULLAH

Ya Nabi Salam Alaika Ya Rasul Salam Alaika Ya Habib Salam Alaika Solawatullah Alaika Ya Rasulullah...betapa aku telah menyembunyikan rasa cintaku kepadamu. Namun sekarang cintaku kepadamu tidak tersembunyi lagi. Apabila kerinduanku kepadamu telah menguasai diriku, maka hatiku langsung berdetak mengingatmu. Duhaiku... Terfikir dalam benakku, alangkah indahnya jikalau aku hidup bersamamu. Betapa lezatnya perasaan rinduku kepadamu. Dan betapa manisnya kelembutan kasih sayangmu kepada umatmu yang tercinta. Engkau memiliki kedua belah mata yang selalu mengalirkan air mata di kala malam ataupun siang. semata-mata hanya mengharapkan agar umatmu tidak ada satupun yang tersentuh oleh panasnya api neraka Ooh...Rasululllah.... Aku bersumpah demi Zat Yang menggenggam jiwamu bahwa engkaulah teladan kami hanya kepadamulah kami memohon syafaat. Orang-orang menjauhi diriku karena sunnahmu telah terlihat dari penampilanku Tiada kata-kata yang berdaya selain dari kalam-kalam ilahi sejauh mana tinggi keluhuranmu ditulis oleh hamba yang dhaif ini maka tidak akan cukup.

Sabtu, 26 Januari 2013

Permintaan Iblis

Dalam sebuah hadits, Anas bin Malik ra berkata: "Iblis telah bertanya pada Allah: Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berdzikir kepadaMu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku." Firman Allah: "Tempat kediamanmu adalah di dalam kamar mandi (wc)." Iblis bertanya lagi:"Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam berkumpul di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?" Firman Allah: "Tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar,pesta, pusat perbelanjaan, klab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat." Iblis bertanya:"Wahai Tuhanku, Engkau berikan anak Adam itu kitab (al-Quran) untuk mereka membacanya, tunjukkanlah apa pula bahan bacaanku?" Firman Allah: "Bacaan untukmu ialah syair dan sajak yang melalaikan." Iblis bertanya:"Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan kepada mereka cerita-cerita benar, apakah pula cerita bagiku?" Firman Allah: "Cerita bagimu ialah kata-kata bohong dan dusta." Iblis bertanya:"Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan adzan kepada anak Adam untuk mereka memanggil orang shalat, apakah adzan (panggilan) untukku?" Firman Allah: "Panggilan untukmu ialah seruling." Iblis bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau telah menghantar utusan-Mu dari para rasul dan juga nabi, siapakah yang menjadi utusanku?" Firman Allah: "Para utusanmu terdiri dari cenayang,tukang ramal dan dukun yang Syirik (menduakan) AKU." Iblis Bertanya:"Wahai Tuhanku, Engkau berikan kitab suci Al-Quran yang bertulis kepada mereka,apakah pula tulisan bagiku?" Firman Allah: "Tulisanmu ialah tato, gincu serta lukisan dibadan." Iblis bertanya:"Ya Tuhanku, Engkau berikan anak Adam perangkap, apakah pula perangkap bagiku?" Firman Allah: "Perangkap bagimu ialah wanita." Iblis bertanya:"Ya Tuhanku, Engkau berikan mereka minuman yang halal yang disebutkan nama-Mu, apakah minuman bagiku? Firman Allah: "Minumanmu ialah sesuatu yang memabukkan serta tidak disebutkan nama-Ku padanya." * * * Sabda Rasulullah SAW: "Wahai manusia, laksanakanlah amalan-amalan menurut kemampuan kamu.Sesungguhnya Allah tidak akan bosan sebelum kamu merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah ialah amalan yang ringan namun terus-menerus." (HR. Muslim)

Ketika Awal & Akhir

1. Ketika kamu dilahirkan, kamu diadzan tanpa Shalat, Ketika kamu meninggal, kamu dishalatkan tanpa adzan. 2. Ketika kamu dilahirkan kamu tidak mengetahui siapa yang mengeluarkan kamu, Ketika kamu mati kamu tidak tahu siapa yang akan mengusung kamu. 3. Ketika kamu dilahirkan, kamu dibersihkan dan dimandikan, Ketika kamu mati, kamu dimandikan dan dibersihkan serta dishalatkan. 4. Ketika kamu dilahirkan, kedua ibu bapa dan keluarga kamu bergembira, Ketika kamu mati, kedua ibu bapa dan keluarga kamu menangis. 5. Adam dan keturunannya dijadikan dari tanah, Maha Suci Allah yang menjadikan dan telah memasukkan kamu kedalam tanah setelah mati 6. Ketika dalam perut ibu, kamu berada dalam kegelapan dan kesempitan, Ketika kamu mati , kamu juga berada dalam kegelapan dan kesempitan. 7. Ketika kamu dilahirkan, kamu dibaluti kain supaya melindungi tubuhmu, Ketika kamu mati, kamu juga dibaluti dengan kain untuk melindungi tubuhmu. 8. Ketika kamu dilahirkan dan setelah dewasa, kamu diperhatikan dan melakukan kemahiran, Ketika kamu mati, Kamu tidak akan ditanya melainkan amalan soleh… Apakah bekal kamu yang telah kamu sediakan…..? "Demi MASA! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali: (1) orang-orang yang beriman, (2) dan yang beramal soleh (3) dan yang berpesan2 pada kebenaran (4) dan yang berpesan2 pada kesabaran".( Surah Al-'Asr )

Selasa, 22 Januari 2013

PENGHUNI - PENGHUNI SURGA

Harapan dan tujuan hidup setiap manusia di dunia ini adalah, untuk memperoleh tempat terindah setelah kematiannya kelak, mendapatkan kenikmatan dan kebahagian hakiki, surga Allah SWT yang penuh keindahan disana. Karena itu merupakan tujuan utama kehidupan manusia di alam fana. Tidak ada seorang manusiapun yang ingin terjerumus kedalam siksaan pedih api neraka. Namun sangat disayangkan, tujuan utama itu terkadang hanya dijadikan angan-angan dan hayalan belaka oleh mayoritas manusia tanpa menempuh jalan dan beramal saleh yang membawa dirinya masuk ke dalam Surga. Tentu tindakan dan sikap seperti ini merupakan hal yang lucu bahkan termasuk golongan yang tidak tahu diri. Naudzubillahi mindzalik. Surga hanya diperuntukkan sebagai ganjaran bagi hamba-hamba Allah yang saleh, yang taat terhadap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah swt menceritakan berbagai macam fasilitas dan kenikmatan yang didapatkan di dalam surga agar manusia tertarik dan termotivasi untuk beramal saleh, bergegas untuk beribadah dan berlomba dalam kebaikan. Ketika kita membuka lembaran-lembar an ayat suci al Quran, kita menemukan bahwa Allah SWT ketika menyebut amalan shaleh, Dia mengiringinya dengan menyebut ganjaran pahala dan perolehan surga yang dihiasai dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, berbagaimacam buah-buahan kesukaan manusia, kebun yang indah, istana megah yang terbuat dari emas dan mutiara, tempat tidur, permadani dan bantal dari emas dan permata. Tak ada kehidupan yang paling indah selain di alam surga sana. Selain itu, Allah SWT juga menceritakan bahwa di dalamnya terdapat bidadari-bidada ri cantik bermata jeli yang menjadi isteri bagi kaum Adam yang berada di Surga. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surat Ar rahman, ayat 46-54. dan surat al Waaqi’ah, ayat 11-40. Allah juga berfirman : ” Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu, yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-rang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh nikmat, di atas tahta tahta kebesaran berhadap-hadapa n. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamer dari sungai yang mengalir. Warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang orang yang minum. Tidak ada dalam khamer itu al kohol dan mereka tiada mabuk karenanya. Disisi mereka ada bidadari-bidada ri yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. ( QS : Ash Shaaffaat, 40-49).” Kenapa Allah SWT menceritakan Bidadari bermata jeli yang merupakan isteri untuk kaum lelaki surga dan tidak menceritakan suami-suami untuk kaum wanita? Allah menciptakan putera-putera Adam dengan tabiat yang unik, yaitu sangat tertarik dan senang terhadap wanita yang cantik. Anak Adam ini sanggup berkorban dan melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang disukainya, Maka Allah swt menyebut para bidadari yang cantik, bermata jeli sebagai ganjaran bagi mereka yang beriman. Dengan tujuan, agar anak Adam yang penuh ego ini tertarik dan berlomba-lomba beribadah kepada Allah, antusias beramal shaleh, dan berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan alam sekitarnya. Berbeda dengan perempuan yang memiliki sifat pemalu, bahkan sangat malu sekali. Tabiat wanita sekalipun suka terhadap lelaki namun perasaan malu yang dimilikinya dapat menahan dirinya untuk menampakan rasa suka itu. Dengan demikian Allah SWT tidak mendorong dan memotivasi kaum hawa untuk beramal shaleh dengan cara menceritakan ganjaran yang membuat mereka malu ketika dibaca atau didengar. Misalnya, dengan menceritakan keperkasaan, ketampanan, keanggunan, dan keshalehan pasangan yang mereka dapatkan di surga kelak. Allah SWT tidak memotiviasi mereka dengan hal seperti itu. Namun dengan tidak menyebut pasangan yang mereka dapatkan, bukan berarti Allah SWT tidak memberikan pasangan di surga. Wanita shalehah yang tidak menikah di dunia atau wanita shalehah yang sudah menikah di dunia tetapi suaminya kelak masuk nereka, mereka akan mendapatkan pasangan lelaki perkasa, tampan, penuh romantis dari golongan manusia yang menyejukan hati dan pandangan mata mereka di dalam surga. Bagaimanapun cantik jelitanya bidadari di Surga sana, namun tetap lebih cantik dan mulia wanita shalehah yang pernah hidup di dunia. Disebabkan ibadah dan ketaatan yang mereka lakukan semasa hidup di dunia. Mereka tidak akan mengalami rasa letih, tidak akan tua dan mereka akan tetap perawan selama-lamanya. Subhanallah… Rasulullah saw bersabda : ” Dari Aisyah Radhiyallahu anha, rasulullah saw bersabda : Sungguh surga itu tidak dimasuki oleh perempuan tua, sesungguh Allah apabila memasukan mereka kedalam surga Dia akan merubahnya menjadi perawan-perawan . ( HR Ath Thabrani )” Hadis ini dhaif, karena di dalam sanadnya terdapat perawi bernama Mus’idah Bin al Yasa’, dia adalah perawi lemah. Begitu penuturan Ibnu Hajr al Haitsami dalam kitab Majmauz zawaidnya. Di dalam surga tidak ada seorangpun manusia yang tidak memperoleh pasangan, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah radhiallahu ‘ahu beliau bersabda, ” Tidak ada seorang pun di dalam surga itu yang sendirian (tidak mempunyai pasangan).” Jadi baik laki-laki atau perempan penghuni surga yang tidak mendapatkan pasangan di dunia, Allah akan menikahkan mereka di surga kelak dengan pasangan penghuni surga. Tidak usah merasa terzolimi karena sekedar Allah tidak menyebutkan pasangan bagi kaum perempuan di Surga kelak. Allah SWT Maha Adil terhadap hamba Nya, tak ada seorang hambapun yang dizolimi Nya.

Mengalahkan Penjilat Ditempat Kerja

Pernahkan anda merasa bahwa rekan kerja anda menjilat atasan dan mengorbankan anda? pasti tidak pernah yang mengalami itu saya hehe. Rasanya sakit minta ampun itu kata lagu Maha Dewi. Seorang teman (kadang-kadang bekerja dibawah kita) menggeser kedudukan kita dengan bermulut manis didepan atasan. Itu sudah biasa dan sering terjadi dalam kehidupan ini mulai dari jaman pra sejarah. contoh kasus jaman ORBA presiden Soeharto dikelilingi orang -orang yang bermuka dua. Ketika sudah tidak layak menjabat pun pak Harto masih pede nangkring menjadi presiden karena mendengarkan orang-orang yang tak ingin hidupnya susah karena atasannya jatuh. Akibatnya terjadi pergolakan politik dan beliau akhirnya mengundurkan diri . Kembali pada topik penjilat, seorang penjilat selalu sibuk mencari kesalahan dan menjatuhkan rekan kerja, bekerja gesit didepan atasan, sedangkan dibelakang bos dia ogah-ogahan. Tapi it’s okeh.. tidak masalah, karena saya punya jurus jitu untuk mengalahkannya. Tetep bekerja secara profesional. Saya akan mengerjakan semua pekerjaan saya tepat waktu walau menurut atasan masih tetap di bawah standar dan masih kalah dibanding si penjilat. Bersikap tenang . Cuek saja apapun yang dikatakan penjilat kepada atasan, tidak usah emosi. Dengan bersikap tenang kita akan bisa bekerja lebih baik sehingga dapat membuktikan siapa yang terbaik Rasa percaya diri . Saya merasa istimewa walau saya tidak mendapat penilaian baik. Saya akan tetap bekerja sesuai dengan kemampuan saya. Saya merasa saya punya keahlian , dan keahlian saya bukan menjilat. Terus melanjutkan mimpi. Walau badai menghadang saya akan terus melanjutkan mimpi keberhasilan bekerja. Bekerja lebih keras dibandingkan orang lain tanpa pamrih alias ikhlas (” bermimpi bukan berarti harus tidur.” Isjet) Tetap menjaga hubungan baik dengan siapapun , Jangan menganggap musuh walau pada orang yang telah menjatuhkan kita sekalipun. Itulah cara menghadapi si muka dua, selama kita menyikapi positif segala persaingan di tempat kerja, justru akan menolong kita untuk memunculkan potensi dalam diri kita. Kita akan menjadi pemengang tanpa menggunakan cara-cara kotor. """SEMOGA BERMANFAAT BAGI QT SEMUA"""

Hal2 Yang Terlupa

Bismillaahirrohmaanirrohiim... Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya : Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ? Murid 1 = " Orang tua " Murid 2 = " Guru " Murid 3 = " Teman " Murid 4 = " Kaum kerabat " Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah KEMATIAN . Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185). Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?" Murid 1 = " Negeri Cina " Murid 2 = " Bulan " Murid 3 = " Matahari " Murid 4 = " Bintang-bintang " Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU . Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama". Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?" Murid 1 = " Gunung " Murid 2 = " Matahari " Murid 3 = " Bumi " Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka." IMAM GHAZALI = " Apa yang paling berat didunia? " Murid 1 = " Baja " Murid 2 = " Besi " Murid 3 = " Gajah " Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah." Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?" Murid 1 = " Kapas" Murid 2 = " Angin " Murid 3 = " Debu " Murid 4 = " Daun-daun" Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT . Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat " Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? " Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang " Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA . Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri " "sampaikanlah walau satu ayat".. kita selalu tidak menghargai apa yang di sekeliling kita….. sehinggalah kita kehilangannya :) semoga bermanfaat ^_^