Ayah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Ibu dan Difka

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Keluarga Sakinah,Mawadah,Warohmah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Difka Audia Hasna

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Curug Simaja

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 17 Desember 2012

Pengucapan Salam Yang Benar Dalam Islam




Para ABG sekarang perlu didikan dalam penggunaan bahasa dan kalimat, 
setelah beredar alay-alay dimuka bumi ini, sekarang ini makin banyak 
abg-abg yang menuliskan sesuatu yang berkaitan dengan Agama Islam 
dengan kalimat yang sangat-sangat salah. Gerah juga lama-lama liat 
kalimat-kalimat seperti itu, apalagi yang menulisnya itu kebanyakan muslim,
 tapi gak tahu cara nulis benernya. Ini aku kasih list beberapa kalimat yang
 mereka tulis salah tapi mungkin maksudnya benar.
1. Atapiloh
Aku ga ngerti maksudnya apa?, Astagfirullah kah?, atau emang mereka
 punya bahasa sendiri?, miris ya, kayaknya ni anak belum pernah belajar
 ngaji jadi gak tahu cara nulisnya gimana.
2. Ya Oloh
Ini lebih parah lagi, masa nyebutin nama tuhannya oloh, apa jangan-jangan 
abg sekarang gak tahu cara penulisan Allah yang benar, simple kok. 
Kesel juga liatnya , gak merasa apa dia sama aja dengan ngehina agamanya sendiri.
3. Macha Oloh
Ehm.. sok imut bener nyebutinnya, pertama kali aku dapet sms yg ada
 tulisan itu, terus aku bingung, ternyata maksud tuh orang adalah MasyaAllah.
 Langsung aja aku kritik, akhirnya aku ribut melawan Ababil.
4. ASS/Askum
Pengucapan Assalamualaikum yang buruk bener buat aku, pada gak tahu
 apa artinya Ass?, artinya kan pantat, masa itu abg gaol ngerti b.inggris tapi
 kok ngucapin salam kaya gitu…. apa susahnya sih nulis lengkap Assalamualaikum.
Aku cuma sering nemu ketiga kalimat itu aja, biarpun cuma kalimat atau 
tulisan tapi rasanya seperti melecehkan sebuah agama, maaf aku agak SARA, 
tapi aku tulis ini supaya mereka tahu kalau yang mereka tulis itu salah
bisa menyinggung perasaan orang lain. Apalagi kalimat-kalimat tersebut 
terdapat dalam Al-Quran,
mohon para abg terutama cewek untuk memperhatikan apa yang kalian tulis. 

Salam dalam Islam (Assalamualaikum / السلام عليكم / as-salāmu `alaykum) 
adalah sebuah sapaan yang didalamnya terdapat doa keselamatan
 Assalamualaikum ini artinya adalah semoga kamu terselamatkan dari segala duka,
 kesulitan dan nestapa. Ibnu Al-Arabi di dalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an 
 mengatakan bahwa Salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti 
“Semoga Allah menjadi Pelindungmu”, dengan dasar ini mari kita sejenak 
mengupas tata cara salam dalam Islam yang baik dan benar, karena tidak 
sedikit saya secara pribadi banyak sekali menemukan kesalahan-kesalahan 
dalam penyampaian salam, dan tidak menutup kemungkinan juga kita secara
 tidak disadari pernah menyampaikan salam yang salah, jadi mari kita evaluasi
 bersama-sama mengenai salam ini.

Rasulullah SAW memberi salam kepada keluarganya, sahabatnya, 
dan pada seluruh umat muslim dengan Lafadz “Assalamualaikum” dan 
dalam menjawab salam rasulullah memakai lafadz “Waalaikumsalam 
Warahmatullahi Wabarakatuh”.

Dengan demikian sudah sangat jelas salam yang benar berdasarkan dengan 
apa yang diajarkan rasulullah adalah memberi salam dengan  
Assalamualaikum dan menjawab salam dengan Waalaikumsalam 
warahmatullahi wabarakatuh, sebagai umat muslim yang baik sudah 
sepantasnyalah kita mengikuti cara penyampaian salam yang benar dari 
Rasulullah SAW.
Dikehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang yang berkirim-kirim 
salam atau menitipkan salam kepada temannya, sahabat, rekan, keluarga dan 
yang lainnya melalui seorang perantara baik itu melalui temannya teman kita, 
sahabatnya sahabat kita dan yang lainnya bahkan saya juga yakin kita semua 
pernah melakukan hal tersebut, tapi tahukah anda bahwa kita sering sekali 
melakukan kebiasaan kirim salam / titip salam dengan cara yang salah yaitu 
seperti ini : “Tolong sampaikan salam saya kepada si fulan” atau  
“Salam ya ke si fulan” atau “Salamin ya ke si fulan” dan dengan berbagai 
gaya bahasa lainnya, padahal cara yang benar dalam mengirimkan salam / 
menitipkan salam melalui seorang perantara adalah seperti ini : “Tolong 
sampaikan salam Assalamualaikum kepada si fulan”, atau “Salam  
assalamualaikum ya ke si fulan” atau “Salamin assalamualaikum ke 
si fulan”. intinya dalam megirimkan/menitipkan salam kita harus 
jelas menyebutkan Assalamualaikum dalam kata-kata titipan salam kita tersebut.
Kemudian kesalahan lain yang sering terjadi dan mungkin tanpa kita sadari 
juga  yaitu dalam penyingkatan salam “Assalamualaikum” dalam 
penulisan SMS, chatting, surat, email dan lainnya, kita tidak 
bisa seenaknya saja mempersingkat salam “Assalamualaikum” 
 ini, kenapa demikian? karena sesuai dengan yang saya utarakan diawal  
 bahwa salam dalam islam adalah sapaan yang didalamnya terdapat 
doa keselamatan, Penyingkatan yang salah dalam kebiasaan kita adalah
 seperti ini : “As”, “Ass”, “Akum”, “Askum”, “Ass. Wr.Wb”, “Mikum”, 
“Samelekom” dan masih banyak lagi penyingkatan salam dengan gaya dan 
bahasa gaul lainnya yang kesemuanya itu malah menjadikan salam 
“Assalamualaikum” menjadi berubah arti dan makna seperti “As(dalam bahasa inggris)”
 malah memiliki arti “sebagai”, “Ass(dalam bahasa inggris)” memiliki arti yang sangat 
parah yaitu keledai, orang bodoh dan (maaf) pantat, lalu “Akum(gelar untuk 
orang-orang yahudi)” adalah singkatan dari “Avde Kokhavim U Mazzalot” 
yang artinya “Hamba-hamba binatang dan orang-orang sesat”, jelas sekali 
penyingkatan yang tertera diatas sangat jauh dari makna doa keselamatan
 dalam “Assalamualaikum”.
Lalu apakah sebenarnya kita ini boleh mempersingkat salam 
“Assalamualaikum” dalam penulisan? tentu saja boleh tapi dengan penyingkatan 
yang benar yaitu “As Salam”, bukan penyingkatan yang seperti diatas 
telah diuraikan, “As-Salaam” adalah singkatan yang benar dari “Assalamualaikum”,
 As-Salaam (Maha Sejahtera) adalah satu dari Nama-nama Agung Allah SWT
 dalam surat Al-Hasyr ayat 23.
Satu lagi kesalahan dalam pengucapan salam yang terkadang sekilas ini seperti 
benar, bahkan tidak sedikit pula yang mengucapkan salam ini adalah orang-orang 
yang bertitle Haji, hajah, ustad dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, atau 
mungkin kita juga pernah mengucapkannya, seperti apakah pengucapan salam 
yang salah tapi seperti benar itu? yaitu salam “Assalamualaikum” yang 
ditambahkan kata “Ta’ala”, saya yakin kita semua pasti pernah mendengar
 pengucapan “Assalamualaikum” dengan ditambahkan kata “Ta’ala”, biasanya 
diucapkan seperti ini “Assalamualaikum warahmatullahi ta’ala wabarakatuh”, sekilas 
pengucapan salam seperti itu terdengar begitu bagus dan terdengar begitu benar, 
padahal ini adalah salah, berdasarkan kitab Al-Adzkar - Imam Nawawi, 
nabi besar kita Muhammad Saw telah mengajarkan kita cara salam sesama umat 
islam dengan 3 ucapan salam yaitu :
1. Assalamualaikum
2. Assalamualaikum Warahmatullah
3. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cara Memberi salam sesama umat islam ini ada dalam hadist dan 
merubah hadist hukumnya adalah pancung. disinilah kenapa menambahkan 
“Ta’ala” dalam salam “Assalamualaikum” adalah salah.

Semoga Kutipan Ini Dapat Bermanfaat, jika ada kesalahan kata atau bahasa
 saya minta maaf, kesalahan datangnya dari manusia, dan kebenaran 
datangnya dari Allah SWT.
Assalamualaikum

Jumat, 07 Desember 2012

Manfaat Air Hujan

Kalau kita melihat dan mambaca Al Quran, ada banyak surat di dalamnya yang berbicara soal hujan.Tepatnya air hujan, diantaranya :
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuhan-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan Kami keluarkan pula zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pula) kematangannya. Sesungguhnya, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (al-An’aam [6]: 99)
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya, Kamilah yang mencurahkan air yang melimpah (dari langit),  kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu disana kami tumbuhkan biji-bijian, dan anggur dan ‘sayur-sayuran’ *,  dan zaitun dan pohon kurma, dan kebun-kebun yang rindang, dan buah-buahan serta rerumputan, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu”. (QS ‘Abasa : 24-32).
Dari ayat di atas, setelah ALLAH SWT menurunkan air hujan, maka taklama kemudian akan tumbuh tanaman. Berarti air hujan ini punya kemampuan menumbuhkan bumi yang kering dengan keluarnya tanaman-tanaman yang menghijau.  Salah satu unsur yang cepat menumbuhkan adalah unsur Nitrogen. Karena unsur N paling banyak di udara, maka tak mengherankan air hujan berasal dari atmosfir.
Kalau kita mengenal pupuk, salah satu pupuk yang banyak mengandung unsur N adalah pupuk UREA. Kandungan unsur Nitrogen dalam urea adalah 46 %. Sehingga dapat kita sebut aur hujan banyak mengandung unsur Urea, disamping ada unsur-unsur yang lain.
Di samping itu, air hujan punya keistimewaan lain. Di dalamnya ada kristal-kristal indah, baca Keajaiban Air Hujan dan juga punya Keistimewaan atau Manfaat yang banyak buat manusia.
Di dalam tulisannya, Harun Yahya menjelaskan keistimewaan air hujan ini, Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan–yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.
Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupakan kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang terdapat di dalam Al-Qur’an.

Kadar Hujan
Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. Sebagaimana ayat di bawah ini:
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)
“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.
Pengukuran lain yang berkaitan dengan hujan adalah mengenai kecepatan turunya hujan. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 12.000 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam. Tentunya, objek apapun yang jatuh dengan kecepatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan. Dan apabila hujan turun dengan cara demikian, maka seluruh lahan tanaman akan hancur, pemukiman, perumahan, kendaraan akan mengalami kerusakan, dan orang-orang pun tidak dapat pergi keluar tanpa mengenakan alat perlindungan ekstra. Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 12.000 meter, faktanya terdapat awan yang memiliki ketinggian hanya sekitar 10.000 meter. Sebuah tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada kecepatan yang mampu merusak apa saja.
Namun tidak demikian terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun,  kecepatan rata-ratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah. Hal ini disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa. Keistimewaan bentuk tetesan hujan ini meningkatkan efek gesekan atmosfer dan mempertahankan kelajuan tetesan-tetesan hujan krtika mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Saat ini, parasut dirancang dengan menggunakan teknik ini).