Selasa, 28 Agustus 2012

Sains Dalam Tafsir Al Qur’an


Janin

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya“. (Q.S. Al-Furqan/25 : 1-2)

Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia, memiliki banyak barakah, kebaikan yang amat melimpah. Sehingga keberkahan tersebut memberikan ruang bagi para ilmuwan dan para peneliti baik Muslim maupun non Muslim khususnya bagi mereka yang memiliki spesialisasi dalam bidang sains dan teknologi untuk bisa mengungkap semua hasil riset dan eksperimen mereka.
Sebelum para ilmuwan dan para peneliti di seluruh dunia mengungkap dan menemukan suatu teori dan disiplin ilmu, Al-Quran dan tentunya Sunnah Rasulullah SAW sejak 14 abad lalu terlebih dahulu telah memberikan isyarat dan mengungkap berbagai penemuan tersebut.
Hal ini seharusnya dapat membuat para ilmuwan dan para peneliti, jika dia seorang Muslim maka akan bertambah keyakinan akan kebenaran Al-Quran. Jika di non Muslim, peluang masuk surga masih terbuka dengan menjadi seorang Muslim.
Allah SWT memberikan telah jawaban kepada orang-orang yang mengingkari akan kebenaran Al-Quran ini dengan firman-Nya :

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa dia (Al Quran) itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”. (Q.S. fushshilat/ : 53)

Ibnu katsir berkata : “Allah SWT akan perlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya akan kebenaran Al-Quran yang diturunkan dari sisi-Nya kepada Rasulullah SAW dengan berbagai bukti di belahan bumi ini dan juga apa yang terdapat pada diri mereka”.

Al-Quran Berbicara Masalah Sains
Bila kita sering membaca Al-Quran dan mampu memahami ayat-ayat yang kita baca plus dengan tafsirnya, tentunya akan kita dapati bahwa Al-Quran banyak membahas berbagai hal dalam kehidupan kita ini.
Al-Quran sebagai kitab hidayah (petunjuk) dalam kehidupan ini juga membahas masalah sains secara detil, diantaranya tentang proses penciptaan manusia tahap demi tahap. Sebelum para Ilmuwan menemukan teori proses pertumbuhan janin di rahim seorang ibu, Al-Quran sejak 14 abad lalu  telah mengungkap secara jelas.
Al-Quran menjelaskan bagaimana pertumbuhan Janin tersebut mulai dari nuthfah (air mani), ‘Alaqah (segumpal darah), Mudhghah (segumpal daging), ‘izham (tulang), Lahm (daging) hingga lahir seorang bayi ke dunia.
Perhatikan firman Allah SWT :

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka  sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian  kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan  di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya”.
(Q.S. Al-Hajj/ 22 : 5)
Ayat ini menjelaskan tentang bukti akan keraguan orang-orang kafir  terhadap hari kiamat atau hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur mereka.
“Jika kalian ragu dengan dikembalikannya kalian (dari alam kubur), maka perhatikan awal mula peciptaan kalian, yaitu peciptaan ayah kalian Adam, agar hilang dan batal semua keraguan pada diri kalian”.
 
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati  dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani  dalam tempat yang kokoh. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk  yang  lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. (Q.S. Al-Mukminun/ : 12-14)

“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian  supaya kamu sampai kepada masa , kemudian  sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu.  supaya  kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami”. (Q.S. Ghafir/ : 67)

Demikian semoga materi yang singkat ini dapat memberikan tambahan ilmu dan keyakinan kita akan kebenaran Al-Quranul Karim. Kajian yang lebih komprehensif tentang hal ini dan kontribusi Umat Islam khususnya para ilmuwan dan pakar dari berbagai bidang keilmuan amat diperlukan untuk mendakwahkan kebenaran Al-Qur'an di zaman yang serba modern ini.
Sebagai penutup mari renungi firman Allah SWT yang cukup akrab di telinga kita :
 
“Bacalah dengan  nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar  dengan perantaran qalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al-‘Alaq/ 96 : 1-5)

0 komentar:

Posting Komentar