Dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan bahwa Ya'juj dan Ma'jud merupakan sekumpulan orang atau golongan yang suka membuat kerusakan di bumi. Allah SWT mengabadikan kisah Ya'juj dan Ya'juj dalam Alquran surrah Al-kahfi ayat 83-99.
Dahulu kala, Allah SWT memberikan kekuasaan besar kepada Zulkarnain, sehingga dia berhasil menyatukan wilayah timur dan barat. kegemaran Zulkarnain sebagai pengembara, mengantarkannya kepada suatu kaum yang berada di antara gunung Armenia dan Azerbaijan.
Pada buku ensiklopedia kiamat tulisan Umar Sulaiman Al-Asygar dikatakan, kaum tersebut nyaris tidak memahami perkataan. Mereka mengeluh kepada Zulkarnain, dan memberitahukan bahaya yang mengancam dari Ya'juj dan Ma'juj.
Kaum tersebut memohon kepada Zulkarnain untuk membangun tembok besar yang terbuat dari besi berlapis timah, supaya Ya'juj dan Ma'juj terisolir dan tidak lagi membuat kerusakan di bumi, khususnya kepada kaum mereka.
Melihat kekhawatiran bahaya yang ditimbulkan Ya'juj dan Ma'juj, akhirnya Zulkarnain menyanggupi permintaan kaum tersebut. Dengan bantuan tenaga dan bahan baku besi dari mereka, Zulkarnain mulai memimpin pembangunan tembok di antara dua gunung tersebut.
Zulkarnain membentuk bangunan tembok besi menyerupai gunung, mengerucut dengan permukaan licin ke atas. Sekian waktu dihabiskan untuk membangun, hingga tembok besi seutuhnya dibangun.
"Ini adalah rahmat Tuhanku, Maka jika sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji tuhanku itu adalah benar," kata Zulkarnain.
Allah SWT memastikan Ya'juj dan Ma'juj terkurung sampai datangnya hari yang ditentukan. Yaitu ketika Nabi Isa kembali turun ke bumi dan menumpas Dajjal bersama para pengikutnya, Allah SWT mengizinkan dinding besi itu runtuh dan hancur dengan sendirinya.
Sehingga Ya'juj dan Ma'juj yang berjumlah besar, keluar berbondong-bondong menyerupai air tumpah yang mengalir deras ke tempat rendah.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, keluarnya kaum Ya'juj dan Ma'juj terbagi dalam dua rombongan besar. Daerah pertama yang dilewati adalah danau Thabariyah yang berada di Palestina, kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga berhasil mengepung Nabi Isa bersama Muslimin lainnya pada sebuah dataran tinggi.
Pada masa pengepungan ini, Muslimin mengalami masa paceklik, tidak ada makanan apalagi minum. Nabi Muhammad SAW mengibaratkan Muslimin saat itu berada pada kondisi terparah, jika dibuat perumpamaan, satu kepala sapi lebih berharga dari seratus dinar.
Tidak henti-hentinya Nabi Isa bersama Muslimin berdoa memohon perlindungan, dan pertolongan Allah SWT. Akhirnya Allah mengirimkan ulat-ulat ke leher Ya'juj dan Ma'juj, hingga mereka semua mati dalam kehinaan.
Kemudian nabi bersama Muslimin turun ke dataran rendah. Betapa terkejutya mereka semua, sejauh mata memandang hanya telihat hamparan mayat membusuk dengan bau anyir darah. Tidak ada pemandangan indah saat itu, bumi telah menjadi kuburan massal kaum pembuat kerusakan.
Nabi Isa bersama Muslimin tidak kuasa melihat pemandangan tersebut, kemudian mereka berdoa meminta petunjuk kepada Allah SWT. Tidak lama setelah mereka berdoa, satu persatu burung-burung seperti unta Khurasan, datang mengambil dan membuang jenazah ke tempat yang dikehendaki Allah.
Setelah bersih dari bangkai mayat, Allah SWT lantas menurunkan hujan yang membasahi seluruh tanah, mencuci bumi hingga bersih kembali.
0 komentar:
Posting Komentar